Sunday, January 17, 2016

Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Bentuk bentuk kerusakan lingkungan hidup


Ada dua faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup. Faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup yang pertama adalah faktor alam, sedangkan faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup yang kedua adalah karena faktor manusia. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab kerusakan lingkungan hidup.

Kerusakan lingkungan hidup karena alam


Beberapa contoh kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam adalah sebagai berikut :

Gempa bumi. Gempa bumi yaitu suatu getaran atau gerakan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen. Gempa bumi dapat berupa gempa vulkanik, gempa tektonik, dan gempa terban (runtuhan). Kerusakan lingkungan hidup akibat gempa bumi antara lain :
  1. Jalan raya, jembatan, rumah penduduk dan bangunan lain yang rusak.
  2. Permukaan bumi berserakan, banyak tanah patah, sehingga jaringan telepon rusak dan tidak berfungsi.
  3. Gempa bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan gelombang besar (tsunami) dan dapat membahayakan perjalanan kapal laut serta pemukiman di daerah pantai.

Gunung meletus, material letusan gunung api juga dapat merusak lingkungan sekitarnya sebagai berikut :
  1. Lava dan lahar panas, merusak apa saja yang dilewati.
  2. Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian dan daerah pemukiman penduduk serta bangunan lain.
  3. Debu-debu gunung api yag bertebaran di udara, dapat menghalangi radiasi matahari dan mengganggu penerbangan udara.
  4. Sumber-sumber air menjadi kering, sehingga tumbuh-tumbuhan banyak yang mati.
  5. Gunung api yang meletus dahsyat, dapat menimbulkan korban binatang dan manusia.

Banjir, banjir dapat merusak salura irigasi, jembatan, jalan raya, rel kereta api, rumah penduduk, dan areal pertanian. Di samping itu, hewan dan manusia pun dapat menjadi korban mati jika banjirnya besar. Faktor-faktor lingkungan penyebab banjir antara lain :
  1. Penggundulan hutan secara tak terencana.
  2. Pembuangan sampah di sembarangan tempat.
  3. Sulit meresapnya air hujan di tanah perkotaan karena tanah perkotaan banyak tetutup semen dan aspal.
  4. Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai dagkal dengan aliran sungai berkelok-kelok.

Angin topan. Kerusakan lingkungan hidup akibat angin topan antara lain ;
  1. Rumah-rumah yang kurang kuat bisa terbawa sampai beberapa kilometer.
  2. Bangunan rumah tembok dan gedung-gedung rusak atapnya, bahkan ada yang roboh.
  3. Membahayakan pesawat helikopter dan penerbangan udara.
  4. Merusak areal hutan, perkebunan dan pertanian.
  5. Menggulingkan kereta api dari relnya dan mobil dapat mengancam jiwa manusia.
  6. Menggulingkan ombak yang besar, sehingga dapat menenggelamkan kapal laut.
  7. Bila bersifat kering dan panas dapat merusak tanaman, di Sualwesi disebut angin Brubu, di Deli disebut angin Bahorok, di Cirebon disebut angin Kumbang, di Pasuruan disebut angin Gending, dan di Papua disebut angin Wambrau.

Musim kemarau. Musim kemarau yang terik dan panjang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Di Indonesia, musim kemarau menyebabkan banyaknya kebakaran hutan. Mungkin tahun 2015 adalah peristiwa kebakaran hutan terbesar yang pernah dialami  Indonesia, di mana  kota-kota besar banyak yang tertutupi kabut asap. Kerusakan yang ditimbulkan musim kemarau antara lain :
  1. Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati sehingga mengancam makhluk hidup lainnya.
  2. Sungai-sungai, danau-danau, air, dan tanah menjadi kering sehingga merugikan pertanian.
  3. Sumur-sumur dan sumber air kering.
  4. Dedaunan dan batang pohon kering, sehingga dapat menimbulkan kebakaran hutan.


Kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia


Berikut ini adalah beberapa contoh kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan karena faktor manusia.
Kegiatan manusia di bidang industri membawa banyak dampak negatif bagi lingkungan. Bentuk kerusakan sumber daya alam yang disebabkan oleh kegiatan manusia di bidang industri berupa pencemaran atau polusi.

Ada beberapa macam polusi yang disebabkan oleh manusia, yaitu :
  1. Polusi udara yang berupa asap pabrik dan kendaraan bermotor.
  2. Polusi suara yang ditimbulkan kebisingan karena suara mesin pabrik atau lalu lalangnya kendaraan.
  3. Polusi tanah yang ditimbulkan oleh bahan plastik, limbah beracun dan karet.
  4. Polusi air, yaitu pencemaran air oleh limbah pabrik.

Kegiatan manusia di bidang pertanian yang dapat merusak sumber daya alam antara lain : sistem pertanian ladang yang memebang hutan secara liar dan sembarangan, penggunaan pupuk yang berlebihan terutama pupuk yang berasal dari bahan kimia, penggunaan obat pemberantas yang berlebihan.

Kegiatan manusia di bidang perikanan yang merusak sumber daya alam antara lain : penangkapan ikan dengan racun, bahan peledak, pukat harimau, dan dengan setrum aki.


Usaha pelestarian lingkungan hidup


Ada dua usaha pelestarian lingkungan hidup yang perlu kita ketahui, yaitu usaha preventif dan usaha kuratif. Berikut ini adalah penjelasannya:

Usaha preventif, yaitu usaha untuk melestarikan lingkungan hidup sebelum terjadi kerusakan. Tujuannya adalah agar kerusakan dapat dicegah atau dikurangi. Contoh usaha prevetif pelestarian lingkungan hidup antara lain :


Usaha preventif melestarikan udara, meliputi :
  1. Hindari kebakaran hutan yang mengotori udara dengan kabut asap.
  2. Larangan terhadap pembangunan pabrik di dekat pemukiman penduduk karena asapnya akan mengotori udara.
  3. Membangun jalur hijau di kota-kota besar agar udara di kota tetap bersih dan segar.
  4. Mengutamakan penggunaan bahan bakar yang anti polusi.

Usaha preventif melestarikan hutan antara lain :
  1. Memberi penyuluhan kepada penduduk sekitar hutan tentang pentingnya hutan agar tidak menebang hutan dengan sembarangan.
  2. Mengadakan pengamanan hutan dengan membentuk polisi hutan untuk mencegah pencurian kayu hutan.
  3. Kepada HPH disarankan agar melakukan tebang pilih 
  4. Mengadakan rehabilitasi, yaitu mengganti tanaman yang rusak atau mati dengan tanaman baru.

Usaha preventif melestarikan tanah antara lain :
  1. Mengolah tanah dengan baik sebelum ditanami.
  2. Pada daerah lereng gunung, pengolahannya dibuat secara terasering atau sengkedan.
  3. Agar tetap terjaga kesuburannya, tanah diberi pupuk (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau).
  4. Cara bercocok tanam beragam, tidak hanya satu jenis tanaman sepanjang tahun.

Usaha preventif melestarikan air antara lain :
  1. Melarang setiap pabrik membuang limbah cairnya ke sungai sebelum di daur ulang.
  2. Melarang penebangan hutan secara liar agar air tanah tetap mengalir.
  3. Melarang penangkapan ikan, baik di sungai, danau, maupun di laut dengan bahan peledak, racun, dan pukat harimau.
  4. Melarang masyarakat membuang sampah sembarangan terutama di selokan atau di sungai.




Usaha kuratif yaitu usaha memulihkan atau memfungsikan kembali atau mendaya gunakan kembali lingkungan hidup yang telah rusak. Contoh usaha kuratif antara lain :


Usaha kuratif melestarikan hutan yang telah gundul akibat perbuatan petani ladang, antara lain :
  1. Menanami hutan kembali (reboisasi) agar tumbuh kembali menjadi hutan.
  2. Mengatasi hutan yang mengalami kebakaran dengan cara pembuatan hujan buatan.
  3. Memberi sanksi atau hukuman bagi para pencari kayu dan penebang hutan secara liar agar jera dan tidak melakukan perbuatannya lagi.

Usaha kuratif melestarikan air, antara lain :
kerusakan lingkungan hidup

Air yang telah kotor karena pencemaran tidak bisa dimanfaatkan bahkan dapat membunuh ikan dan jenis hewan air lainnya, agar pulih kembali dan dapat dimanfaatkan, usaha yang dilakukan antara lain :
  1. Memisahkan air yang telah tercemar dengan air yang bersih agar tidak menyebar.
  2. Meminta kepada pabrik terdekat yang menyebabkan terjadinya pencemaran agar mau bertanggung jawab ikut membersihkan air sungai.
  3. Membersihkan air laut dari tumpahan minyak mentah.
Previous Post
Next Post