Sunday, January 17, 2016

Bentuk- Bentuk Hubungan Sosial Proses Sosial Asosiatif dan Proses Sosial Disosiatif

Bentuk-bentuk hubungan sosial dibedakan menjadi dua, yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai kedua bentuk hubungan sosial tersebut :



Proses sosial asosiatif

Proses sosial asosiatif adalah proses interkasi yang cenderung menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok. Bentuk proses sosial asosiatif antara lain akomodasi, kerja sama, dan asimilasi.

Kerja sama


Kerja sama merupakan proses sosial yang paling utama. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antar pribadi atau antar kelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama.

Faktor timbulnya kerja sama antara lain :
1.    Adanya ancaman dari luar
2.    Rintangan dari luar
3.    Orientasi perseorangan
4.    Mencari keuntungan pribadi
5.    Untuk menolong orang lain
6.    Rasa dirugikan atau tersinggung

Adapun bentuk-bentuk kerja sama antara lain :
1.    Bargaining
2.    Join venture
3.    Cooperation
4.    Koalisi
5.    Kerukunan/ gotong royong


Akomodasi


Akomdasi adalah suatu proses di mana orang per orang atau kelompok manusia yang pada awalnya saling bertentangan, kemudian saling penyesuaian diri untuk mengatasi kekurangan-kekurangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Bentuk-bentuk akomodasi antara lain :
1.    Rationalisasi
2.    Coercion
3.    Konversi
4.    Compromice
5.    Arbitration
6.    Adjudikasi
7.    Toleransi
8.    Stalemate
9.    Mediasi
10.    Konsiliasi

Tujuan akomodasi antara lain ;
1.    Mengupayakan peleburan antara kelompok sosial hyang berbeda
2.    Memungkinkan kerja sama antarindividu atau kelompok sosial
3.    Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
4.    Mengurangi pertentangan antara orang perorang maupun kelompok sebagai akibat perbedaan paham.


Asimilasi

bentuk-bentuk hubungan sosial
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila kelompok masyarakat dengan latar belakang kehidupan yang berbeda saling bergaul secara interaktif dalam waktu yang lama. Akibat dari asimilasi adalah kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya membentuki kebudayaan baru yang merupakan penyatuan kebudayaan dan masyarakat dengan tidak membedakan antara masyarakat yang lama dengan masyarakat yang baru.

Dalam proses asimilasi mereka mengidentifikasikan diri dengan kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila ada dua kelompok yang mengadakan asimilasi, maka batas antar kelompok akan hilang.

Syarat-syarat timbulnya asimilasi antara lain sebagai berikut :
1.    Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan
2.    Orang per orang sebagai kelompok saling bergaul dalam waktu yang lama
3.    Kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri

Faktor-faktor yang mempengaruhi asimilasi antara lain :
1.    Toleransi
2.    Perkawinan campuran
3.    Adanya musuh bersama dari luar
4.    Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
5.    Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
6.    Sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat
7.    Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi







Proses sosial disosiatif


Proses sosial disosiatif juga disebut opositional proceses yaitu proses sosial yang cenderung membawa kelompok ke arah perpecahan dan merenggangkan solidaritas kelompok. Ada tiga bentuk proses sosial disosiatif, yaitu kompetisi, konflik dan kontravensi.

Persaingan/ kompetisi


Persaingan adalah proses sosial di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.

Persaingan mempunyai dua tipe, yaitu bersifat pribadi (rivalry) dan bersifat kelompok. Akibat persaingan antara lain sebagai berikut :
1.    Timbulnya perubahan sikap, baik negatif maupun positif
2.    Timbulnya rasa solidaritas kelompok sehingga rasa kesetiakawanan meningkat
3.    Terjadinya negosiasi di antara pihak-pihak yang bertikai
4.    Kerusakan atau hilangnya harta benda maupun nyawa jika terjadi benturan fisik


Pertentangan/ konflik


Pertentangan terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan pada sikap pribadi. Sebab-sebab yang mendorong terjadinya pertentangan antara lain sebagai berikut :
1.    Perbedaan antara individu
2.    Perbedaan antarkebudayaan
3.    Perbedaan antarkepentingan perubahan sosial



Kontravensi


Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Bentuk-bentuk kontravensi antara lain :
1.    Kontravensi sederhana, misalnya mencaci maki dan memfitnah
2.    Kontravensi intensif, misalnya penghasutan, desas-desus, dan mengecewakan pihak lain
3.    Kontravensi umum, misalnya mengacau pihak lain dan berbuat kekerasan
4.    Kontravensi rahasia, misalnya berkhianat, membuka rahasia orang lain di muka umum
5.    Kontravensi taktis, misalnya intimidasi, provokasi, membingungkan lawan dan lain sebagainya.


Adapun tipe-tipe kontravensi meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Kontravensi parlementer, misalnya masalah kelompok mayoritas dengan kelompok minoritas.
2. Kontravensi generasi masyarakat, misalnya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda.
3. Kontravensi jenis kelamin, misalnya perbedaan antara kaum perempuan dengan laki-laki.
Previous Post
Next Post