Saturday, September 26, 2015

Pemikiran Tentang Negara pada Abad Keenambelas

pemikiran tentang negara pada abad keenambelas

Pemikiran tentang negara pada abad keenambelas tidak lagi membicarakan masalah bentuk negara yang ideal seperti layaknya pada abad pertengahan, melainkan lebih cenderung pada perluasan kekuasaan antara suatu kerajaan kepada kearajaan lain dan perebutan kekuasaan dalam suatu negara. Kerajaan Roma merupakan kerajaan yang sangat berpengaruh pada abad ini. perubahan-perubahan inilah yang banyak memberikan pengaruh dan melahirkan pemikir-pemikir seperti Niccolo Machiaelli dan Thomas Morus.
Berikut ini adalah pendapat para pemikir tentang negara pada abad ke enambelas.


Pemikiran tentang negara menurut Niccolo Machiavelli 

 

Menurut Machiavelli, yang paling penting dalam politik pemerintahan negara adalah kekuasaan, dan ia menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, yang dianjurkannya adalah bukan mengenai bagaimana cara melaksanakan etika bernegara yang baik, melainkan mengenai cara memperoleh kekuasaan dan mempertahankannya.

Selain Le Praire (sang pangeran), bukunya yang terkenal berjudul il Principe. Buku ini adalah kumpulan surat-suratnya yang diterbitkan setelah ia meninggal dunia. Ia menulis agar sang penguasa dijunjung tinggi dan dihormati oleh rakyatnya, maka ia harus berpura-pura bahwa ia memihak seseorang, dengan demikian antara ia dan rakyatnya memiliki korzak ( senasib dan sepenanggungan, sebangsa dan negara ). Jadi tidak memihak sema sekali seorang pemimpin tersebut adalah salah.

Kemudian secara lebih keras lagi Machiaelli mengajarkan bahwa untuk menundukkan musuh-musuh politik, maka lawan politik tersebut harus dimusnahkan  sampai ke anak cucunya tanpa ampun. Dengan begitu, Machiavelli mengkombinasikan kelicikan dengan sikap tidak belas kasihan.

Machiavelli lebih jauh bependapat bahwa dalam praktek kekuasaan yang nyata, tidak ada hubungan antara kekuasaan tersebut dengan  etika kenegaraan itu sendiri, karena adanya negara bagi Machiavelli bersifat sekuler, termasuk di dalamnya berbagai cara perebutan kekuasaan, sedangkan etika berkaitan dengan norma terkait berkaitan dengan peraturan Tuhan yanh transdental sifanya, karena berorientasi pada dunia ghaib.


Pemikiran tentang negara menurut Thomas Morus ( 1478-1535 )


Morus dilahirkan di London pada tahun 1478 sebagai anak seorang hakim. Ketika berumur delapan belas tahun, ia sudah termashur di dunia kesusastraan.
Karangannya yang terkenal adalah De Optimo Republicae Statu Deque Nova Insula Utopia ( sususnan pemerintahan yang paling baik dan tentang pulau tidak dikenal yang dinamakan negara antah berantah atau utopia ). Ia membayangkan bahwa ada suatu negara di mana suatu rakyat hidup makmur tanpa ada suatu kekacauan dan kesengsaraan yang dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana.
Ia baru menyadari bahwa utopia itu hanyalah suatu khayalan, setelah melihat langsung rakyat Inggris saat itu hidup dalam kemelaratan akibat dikenakan pajak oleh penguasa yang zalim. Utopia tidak mungkin diwujudkan di dunia nyata karena itu hanyalah khayalan dari orang-orang yang  hidup berkecukupan. 
Previous Post
Next Post