Wednesday, October 21, 2015

Pengertian Sekuler, Sekularisasi dan Sekularisme


Definisi sekuler

 

Secara leksikologis, istilah sekuler berasal dari bahasa Latin yaitu saeculum yang berarti ganda, yaitu ruang dan waktu. Ruang menunjukkan pengetian duniawi, sedangkan waktu menunjukkan pengertian sekarang atau masa kini. Jadi, saeculum berarti zaman kini atau masa kini. Dan masa kini atau zaman kini menunjuk pada peristiwa di dunia ini, atau berarti juga peristiwa masa kini. Dapat juga kita katakan bahwa makna sekuler lebih ditekankan pada waktu atau periode tertentu di dunia dan dipandang sebagai suatu proses sejarah.

Sekuler adalah kata sifat yang menunjuk pada suatu keadaan yang telah memisahkan kehidupan duniawi dari pengaruh agama atau hal-hal ghaib, sehingga terjadi suatu dikotomi antara kehidupan profan dengan kehidupan sakral, misalnya antara kehidupan negara dengan agama seperti yang dialami oleh negara-negara barat.

Dalam perkembangannya, pengertian sekuler pada abad ke-19 diartikan bahwa kekuasaan gereja tidak dapat bercampur dengan kekuasaan politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Pada waktu itu sudah mulai ada yang menentang sekularisasi.

Dari pengertian sekuler yang diartikan sebagai pertentangan antara masalah agama dan non-agama dan sekuler yang berarti “worldly not religious or spiritual” ( duniawi, tidak bersifa religious atau spiritual ), maka sebenarnya semua hal dapat dipertentangkan dengan agama. Sekularisme melahirkan negara sekuler, yaitu negara yang tidak memberikan peran kepada agama dalam kehidupan negara. Agama telah diasingkan dari kehidupan negara dalam berbagai sektornya. Ciri negara sekuler yang paling menonjol adalah dihapusnya pendidikan agama di sekolah-sekolah umum.


Pengertian sekularisasi

 

Definisi sekularisasi seringkali diartikan sebagai pemisahan antara urusan negara (politik) dengan urusan agama, atau pemisahan antara urusan duniawi dengan akhirat. Sekularisasi sebagaimana yang telah dikembangkan sejak abad pertengahan, menunjukkan arah perubahan dan penggantian hal-hal yang bersifat adi-kodrati dan teologis menjadi hal-hal yang bersifat alamiah, dalam dunia ilmu pengetahuan yang semuanya menjadi serba ilmiah dan argumentatif.

Sekularisasi merupakan usaha-usaha atau proses yang menuju pada keadaan sekuler atau proses netralisasi dari setiap pengaruh agama dan hal-hal yang gaib. Sekularisasi tidak hanya melingkupi aspek-aspek kehidupan sosial dan politik saja, tetapi juga telah meliputi aspek kultural, karena proses tersebut menunjukkan lenyapnya simbol-simbol integrasi kultural. Hal ini menunjukkan proses historis yang terus menerus yang tidak dapat dibalikkan, di mana masyarakat semakin lama semakin terbebaskan dari nilai-nilai spiritual dan pandangan metafisis yang tertutup.


Pengertian sekularime

 

Istilah sekularisme pertama kali diperkenalkan oleh George Jacob Holyoake pada tahun 1846. Definisi sekularisme menurut Holyoake adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama wahyu atau supernaturalisme.

Sekularisme merupakan suatu paham yang ingin memisahkan atau menetralisir semua bidang kehidupan seperti politik dan kenegaraan, ekonomi, hukum, sosial budaya dan ilmu pengetahuan, teknologi dari agama atau hal-hal gaib. Sekularisme dimaksudkan bahwa kehidupan temporal sama sekali tidak ada kaitannya dengan kehidupan spiritual.

Sekularisme tidak lain merupakan penolakan terhadap transdensi. Dalam paham sekularisme, orang melihat agama sebagai suatu hal yang asing dan Tuhan dilihat sebagai penghalang. Otonomi manusia menjadi ditekankan, dan ia merasa bahwa segala sesuatu sudah bisa diselesaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itulah peranan Tuhan menjadi dipertanyakan bukan ditolak. Tuhan tidak perlu lagi. Secara ekstrem dalam istilah Nietzche, Tuhan Telah Mati.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian sekuler, sekularisasi dan sekularisme. Semoga bermanfaat.
Previous Post
Next Post