Definisi sekuler
Secara leksikologis, istilah sekuler berasal dari bahasa
Latin yaitu saeculum yang berarti ganda, yaitu ruang dan waktu. Ruang
menunjukkan pengetian duniawi, sedangkan waktu menunjukkan pengertian sekarang
atau masa kini. Jadi, saeculum berarti zaman kini atau masa kini. Dan masa kini
atau zaman kini menunjuk pada peristiwa di dunia ini, atau berarti juga
peristiwa masa kini. Dapat juga kita katakan bahwa makna sekuler lebih
ditekankan pada waktu atau periode tertentu di dunia dan dipandang sebagai
suatu proses sejarah.
Sekuler adalah kata sifat yang menunjuk pada suatu keadaan
yang telah memisahkan kehidupan duniawi dari pengaruh agama atau hal-hal ghaib,
sehingga terjadi suatu dikotomi antara kehidupan profan dengan kehidupan
sakral, misalnya antara kehidupan negara dengan agama seperti yang dialami oleh
negara-negara barat.
Dalam perkembangannya, pengertian sekuler pada abad ke-19
diartikan bahwa kekuasaan gereja tidak dapat bercampur dengan kekuasaan
politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Pada waktu itu sudah mulai ada yang
menentang sekularisasi.
Dari pengertian sekuler yang diartikan sebagai pertentangan
antara masalah agama dan non-agama dan sekuler yang berarti “worldly not
religious or spiritual” ( duniawi, tidak bersifa religious atau spiritual ),
maka sebenarnya semua hal dapat dipertentangkan dengan agama. Sekularisme
melahirkan negara sekuler, yaitu negara yang tidak memberikan peran kepada
agama dalam kehidupan negara. Agama telah diasingkan dari kehidupan negara
dalam berbagai sektornya. Ciri negara sekuler yang paling menonjol adalah
dihapusnya pendidikan agama di sekolah-sekolah umum.
Pengertian sekularisasi
Definisi sekularisasi seringkali diartikan sebagai pemisahan
antara urusan negara (politik) dengan urusan agama, atau pemisahan antara
urusan duniawi dengan akhirat. Sekularisasi sebagaimana yang telah dikembangkan
sejak abad pertengahan, menunjukkan arah perubahan dan penggantian hal-hal yang
bersifat adi-kodrati dan teologis menjadi hal-hal yang bersifat alamiah, dalam
dunia ilmu pengetahuan yang semuanya menjadi serba ilmiah dan argumentatif.
Sekularisasi merupakan usaha-usaha atau proses yang menuju
pada keadaan sekuler atau proses netralisasi dari setiap pengaruh agama dan
hal-hal yang gaib. Sekularisasi tidak hanya melingkupi aspek-aspek kehidupan
sosial dan politik saja, tetapi juga telah meliputi aspek kultural, karena
proses tersebut menunjukkan lenyapnya simbol-simbol integrasi kultural. Hal ini
menunjukkan proses historis yang terus menerus yang tidak dapat dibalikkan, di
mana masyarakat semakin lama semakin terbebaskan dari nilai-nilai spiritual dan
pandangan metafisis yang tertutup.
Pengertian sekularime
Istilah sekularisme pertama kali diperkenalkan oleh George Jacob
Holyoake pada tahun 1846. Definisi sekularisme menurut Holyoake adalah suatu
sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama
wahyu atau supernaturalisme.
Sekularisme merupakan suatu paham yang ingin memisahkan atau
menetralisir semua bidang kehidupan seperti politik dan kenegaraan, ekonomi,
hukum, sosial budaya dan ilmu pengetahuan, teknologi dari agama atau hal-hal
gaib. Sekularisme dimaksudkan bahwa kehidupan temporal sama sekali tidak ada
kaitannya dengan kehidupan spiritual.
Sekularisme tidak lain merupakan penolakan terhadap
transdensi. Dalam paham sekularisme, orang melihat agama sebagai suatu hal yang
asing dan Tuhan dilihat sebagai penghalang. Otonomi manusia menjadi ditekankan,
dan ia merasa bahwa segala sesuatu sudah bisa diselesaikan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Karena itulah peranan Tuhan menjadi dipertanyakan
bukan ditolak. Tuhan tidak perlu lagi. Secara ekstrem dalam istilah Nietzche,
Tuhan Telah Mati.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian sekuler,
sekularisasi dan sekularisme. Semoga bermanfaat.